Minggu, Maret 21, 2010

Glaukoma - sebuah artikel

Berikut ini artikel mengenai : GLAUKOMA 

• Dapat menimbulkan kebutaan menetap
• Dapat dicegah dengan  deteksi dini dan terapi tepat.

Glaukoma adalah penyebab kebutaan  nomor 2 di Indonesia setelah katarak, biasanya terjadi pada usia lanjut.  Dibeberapa negara 2% penduduk usia diatas 40 tahun menderita Glaukoma,  dan di Indonesia Glaukoma sebagai penyebab kebutaan yang tidak dapat  dipulihkan.
Glaukoma salah satu penyakit mata yang diakibatkan karena  kenaikan tekanan bola mata dan menimbulkan kerusakan saraf penglihatan,  sedangkan fungsi saraf mata akan meneruskan bayangan yang dilihat ke  otak. Diotak bayangan akan digabungkan dipusat penglihatan dan membentuk  benda (vision).

Penyebab
Didalam bola mata bagian depan  terdapat cairan jernih yang disebut humor akuwos. Cairan ini dengan  teratur akan mengalir dari tempat pembentukan kesaluran luarnya.
Tekanan  tinggi disebabkan karena produksi cairan bola mata (humor akuwos) yang  berlebihan, atau dapat juga apaila saluran pembuangan keluar yang  disebut jaringan trabekula tersumbat.

Mekanisme terjadinya Glaukoma
• Aliran humor akuwos lemah
•  Tekanan bola mata tinggi/ Glaukoma
• Kerusakan saraf penglihatan
•  Kehilangan penglihatan menetap

Macam-macam Glaukoma

Glaukoma  dibagi menjadi 2, yaitu:

• Glaukoma Primer
Dewasa Sudut tertutup
a.  Akut
b. Kronis

Dewasa Sudut terbuka
Kongenital

• Glaukoma Sekunder
Glaukoma  ini disebabkan bilik mata depan rusak, sehingga menyebabkan tekanan  bola mata tinggi karena berbagai macam penyakit yang tidak ditangani,  seperti katarak, dan peradangan atau pemakaian tetes mata / zalf  Kortikosteroid yang berlebihan.

Gejala

• Glaukoma Akut
Gejala  cukup berat, sakit mata mendadak, penglihatan kabur, mata merah,  disertai dengan sakit kepala, serta mual atau muntah. Pada umumnya  penderita memerlukan pertolongan darurat untuk sakit kepalanya dan  mengabaikan keluhan mata.

• Glaukoma Kronis
Penyakitnya lebih  tenang, tanpa sakit kepala, sehingga penderita tidak merasakan adanya  kehilangan penglihatan sedikit demi sedikit. Awalnya kehilangan  penglihatan malam dan tepi, sedang penglihatan lurus dan dekat masih  baik. Umumnya penderita tidak menghiraukan penglihatannya, sehingga  memburuk sampai buta.

Deteksi
Pemeriksaan oleh dokter spesialis  mata secara teratur adalah jalan terbaik untuk deteksi dini Glaukoma  secara dini.

Pemeriksaan mata yang dilakukan:
• Mengukur tekanan  bolamata (dengan tonometer aplanasi / schiotz)
• Melihat sudut bilik  depan mata (dengan goniolens)
• Memeriksa lapang pandangan (dengan  perimetri)

Penanganan
Tujuan penanganan adalah untuk menurunkan  tekanan bola mata dan mencegah kerusakan saraf penglihatan.
Peneganan  tergantung jenis Glaukoma, mungkin dengan:
• Obat-obatan (lokal mata  atau sistemik dengan diminum atau injeksi intravena)
• Operasi untuk  memperlancar aliran humor akuos, atau
• Dengan laser

Tindakan  operasi

Glaukoma sudut sempit dapat dilakukan:
• Iridektomi  Perifer
• Operasi Filtrasi, misalnya: Trabekulektomi, Scheie,  Trepanasi, dan Iridenklesis.

Iridektomi Perifer dilakukan pada:
•  Stadium Prodromal
• Goniosinechie yang belum banyak pada mata  sebelahnya/sehat (kontralateral) disebut Iridektomi Propilaksis.

Pada  Glaukoma Sudut Terbuka:
• Iridotomi (dengan laser)
• Operasi  Filtrasi
• Trabekuloplasti (dengan laser).

Informasi dan tanya jawab selanjutnya dapat diliat di website RS Mata dr. Yap - Yogyakarta
 

Tidak ada komentar: